Anda pasti menyadari banyak wanita yang memiliki kemampuan
bercerita yang luar biasa. Para wanita yang mungkin terkesan bawel dan
tidak bisa diam, tapi selalu memberi keceriaan dan kemeriahan di manapun
mereka berada. Para wanita yang membuat Anda betah mendengarkannya
berbicara berjam-jam tanpa merasa bosan.
Dari mana mereka memperoleh kemampuan ini? Apakah hanya karena mereka
hobi bergosip dan merumpi? Ada sebuah proses panjang yang telah dilalui
oleh para wanita tersebut. Dengan mengetahui proses tersebut, Anda bisa
mempelajarinya dan menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan Anda
berkomunikasi dengan orang lain, dan dengan wanita, tentunya!
Seperti yang kita tahu, wanita adalah makhluk emosionil nan anggun
yang begitu penuh dengan ekspresi rumit. Mereka memiliki
kemampuan-kemampuan khusus yang tidak dimiliki pria pada umunya,
seperti: intuisi yang lebih tajam dari belati dan kemampuan berbahasa
yang super, baik verbal maupun non-verbal. Wanita begitu menyenangkan
dan menyebalkan di saat yang bersamaan. Perilaku mereka juga terkesan
labil, dalam artian sering tidak pasti dan berubah-ubah setiap menit. Special thanks for their hormones, yang menjadikan mereka sebuah pencerita kisah hidup yang diberikan Tuhan pada kita.
Wanita menjadi mesin pencerita dari kecil. Di kala kita masih bermain
mobil-mobilan dan sibuk mencari perhatian dengan segala kenakalan masa
kecil, mereka dengan tekun hidup dalam skenario cerita yang mereka
rancang.
Saya selalu kaget dan terkejut ketika sedang memperhatikan keponakan
saya yang sedang bermain rumah-rumahan dan boneka. Dari bibir kecil
mereka seringkali terucap kalimat, intrik dan semua yang dibutuhkan
dalam cerita yang menarik. Banyak sekali mahakarya yang saya dengar dari
para gadis-gadis kecil, cerita yang jauh melampaui sinetron lokal kita.
Dan diam-diam saya merekam semua cerita mereka.. dan perkembangan
mereka.
Ada lagi hal yang membuat saya takjub. Masih banyak gadis kecil yang
selalu minta dibacakan dongeng oleh orangtuanya. Dan mereka mendengar
dengan antusiasme tinggi, tak lupa mereka bertanya dan mengembangkan
sendiri cerita yang dibacakan oleh ayah/ibunya (rata-rata di Asia, ayah
yang lebih sering berdongeng untuk anak perempuannya) sampai mereka
tidur pulas.
Seiring dengan pertumbuhan mereka, para gadis kecil itupun masuk
sekolah, dan mulai meng-aplikasikan semua yang mereka punya kepada
orang-orang yang baru mereka kenal. Tanpa gengsi, mereka berinisiatif
untuk bercerita tentang APAPUN yang mereka alami, dan mendengar cerita
APAPUN dari teman-temannya.
Dari situ, mulailah terbentuk sebuah support circle untuk
mereka. Tempat dimana mereka berkeluh-kesah, tempat dimana mereka
mempelajari drama kehidupan, tempat dimana mereka berdiskusi hal yang
penting maupun tidak, tempat dimana mereka aman untuk mengulik tentang
lawan jenis, tempat dimana mereka mulai mencintai esensi dari sebuah
cerita. Disanalah ‘Surga Story-telling’ terbentuk.. dan berkembang tanpa dibatasi logika.
Akhirnya, para gadis kecil tersebut membuang kata ‘kecil’ dan menjadi
gadis sepenuhnya. Mungkin mereka tidak lagi bersama support circle-nya
yang dulu, tapi mereka tetap memiliki kemampuan bercerita yang diatas
nalar biasa, membuat mereka bisa membentuk dan diterima kelompok apapun,
kapan saja. Ada yang membuat kelompok cewek eksis, cewek modis, cewek otaku, cewek dancer, cewek penggosip, cewek kutu buku, cewek religius, dan macam-macam jenis kelompok lainnya.
Meskipun ini bukanlah jaminan saat mereka dewasa nanti, yang jelas,
mereka terus menerus bercerita dan menyerap cerita di dalamnya tanpa
henti. Bila Anda merasakan bahwa cerita yang wanita ceritakan begitu
meyakinkan dan begitu enak untuk didengar inilah rahasianya.
Sampai disini, mungkin Anda berpikir bahwa pria juga mengalami proses
yang serupa dengan penjelasan diatas. Salah besar, sobat.. Saat wanita
sudah sampai di titik tersebut, kita para pria masih sibuk bermain video games,
olahraga di lapangan, otomotif, atau berkelompok namun minim interaksi.
Para wanita selalu lebih cepat beberapa tahap dari pria dalam aspek
pembelajaran dan sosial.
Aura mereka dalam bertutur kata akan memukul mundur pria manapun yang
mendekati mereka, dan intuisi mereka akan mendeteksi semua niat dan
pikiran Anda. Jelas ini posisi yang buruk, sobat.. Bila Anda tidak
memiliki kemampuan berbahasa dan bercerita yang minimal setara dengan
mereka, akan sulit Anda menarik perhatian mereka mereka, apalagi
mendapatkan hatinya.
0 komentar:
Posting Komentar